Sebuah cerita sejarah, tragedi, dramatik, di sebuah perkampungan bernama Kampung Laut yang dihuni oleh Suku Sama atau dikenal sebagai Orang Bajau atau Bajo. Cerita Manusia Perahu Terakhir adalah kisah nyata yang menampilkan beberapa cerita fiktif sebagai pemanis cerita.
Kekayaan cerita terdapat pada penyajian cerita-cerita fakta sejarah, kearifan lokal, dan nilai-nilai kehidupan di atas laut yang masih terpelihara dan dipertahankan oleh masyakat Bajau hingga saat ini. Seperti; Tradisi melaut, ritual mencelupkan bayi yang baru lahir di laut, menyunat anak lelaki menggunakan pahat, ilmu perdukunan, pengobatan masal, dan lain sebagainya.
Sajian cerita kehidupan orang Bajau tak kalah menariknya. Seperti; Bagaimana mereka melangsungkan hidup di atas perahu, beranak-pinak, strategi melaut, cara mencari nafkah. Bagaimana dengan pendidikan anak-anak, bagaimana cara memperoleh air tawar. Dimana menguburkan orang mati. Masalah diskriminasi tak terelakkan terjadi pada sendi kehidupan lain seperti pembagian tempat duduk di sekolah, sistem barter yang tidak adil, dan isu sosial lainnya.
Cerita diperkaya dengan adanya konflik antara masyarakat laut dengan pemerintah setempat. Adanya upaya pemerintah memindahkan pemukiman manusia perahu Kampung Laut ke darat atau ke pinggir pantai dengan cara yang sangat dramatis.
Cerita asmara pun menjadi hal yang sangat menarik dalam cerita Manusia Perahu Terakhir. Kisah Asmara Tenni yang kandas, Tenni yang berontak dari tradisi bahwa perempuan tidak boleh sekolah karena itu melanggar adat Kampung.
Lalu bagaimana cerita selanjutnya: Dapatkan Tenni berontak dari tradisi untuk terus sekolah? Dapatkah pemerintah membujuk Manusia Perahu berpindah pemukiman ke darat? Apakah kesenjangan dan diskriminasi antara Manusia Perahu dan masyarakat Kampung Darat dapat berakhir? Lalu siapakah Manusia Perahu Terakhir itu?
Ingin mengetahui kisah sepanjutnya? Miliki novel manusia perahu terakhir dengan membelinya langsung di DI SINI
Anda juga bisa membelinya di shopee, klik DI SINI